Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti memiliki
cerita, termasuk di dalamnya yaitu mahasiswa. Mahasiswa yang menurut definisi Knopfemacher (dalam Suwono, 1978)
adalah merupakan insane-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannyadengan
perguruan tinggi ( yang makin menyatu dengan masyarakat), dididik dan di
harapkan menjadi calon-clon intelektual. Berawal
dari penjelasan tersebut dapat di terima bahwa secara garis besar mahasiswa
adalah orang yang di hubungkan dengan pendidikan untuk mendapatkan gelar
sarjana dan di harapkan dapat menjadi manusia yang memiliki kepandaian setelah
menempuh pendidikan untuk mendapatkan gelar sarjana. Mahasiswa juga sering di
sebut sebagai agent of change atau pembawa perubahan. Perubahan seperti apakah
yang akan di bawa seorang mahasiswa, hal tersebut bergantung bagaimana
mahasiswa tersebut membuat cerita tentang kehidupan mahasiswanya. Segala tingkah
laku mahasiswa yang akan menjadi cerita dalam artikel ini akan saya kelompokkan
menjadi dua, yaitu cerita buruk dan cerita baik. Mari kita bahas mulai dari
cerita buruk.
Mahasiswa punya cerita buruk, seperti di ketahui selama
ini, tidak semua kehidupan mahasiswa adalah kehidupan yang “baik-baik” saja.
Selalu ada unsur negatif dalam diri seorang mahasiswa atau juga selalu ada
mahasiswa yang menjadi unsur negatif. Sebagai contoh aksi demo mahasiwa
sekarang yang menurut saya kurang pantas untuk di lakukan. Seperti aksi-aksi
demo yang anarkis, merusak fasilitas umum, seperti gerbang kantor pemerintah,
ataupun aksi bakar ban di tengah jalan. Bukankah maksud mereka berdemo tersebut
demi kesejahteraan masyarakat, bukan demi pelampiasan emosi semata. Mereka merusak
fasilitas umum yang dananya di peroleh dari pajak yang di pungut pemerintah
dari masyarakat. Jalan yang seharusnya lancar menjadi tersendat karena terdapat
aksi demo di tengah jalan.Ketertiban dan kelancaran terganggu dan secara
otomatis para masyarakat juga merasa keselamatannya menjadi kurang terjamin
bila ada aksi demo semacam itu. Menurut saya hal tersebut hanya akan menambah
penderitaan masyarakat, terlebih demo semacam itu hanya akan merusak citra
mahasiswa yang notabenenya sebagai kaum intelektual yang berpendidikan, apakah
pendidikan yang mereka jalani hanya menumbuhkan emosi tak berarah semata.
Setiap hal pasti memiliki sisi baik dan buruk, setelah
menceritakan sepenggal kisah buruk mahasiswa tadi, alangkah lebih baik bila
kita juga mengulas tentang cerita baik mahasiswa yang telah membuat negeri ini
menjadi bangga. Sebagai contoh tim matematika Indonesia yang berasal dari
berbagai perguruan tinggi terbaik berhasil meraih medali dalam ajang
International Mathematics Competition (IMC) di Blageovgrad, Bulgaria. Mereka
berhasil meraih tiga medali perak, dua medali perunggu, dan tiga honorable
mention. Kemudian juga terdapat
kisah mahasiswa UNY (Universitas Negeri Yogyakarta) mencoba melestarikannya
dengan membuat sebuah software wayang yang dapat dijalankan di ponsel mobile. Menurut
laman resmi UNY, software tersebut berisi tentang
kumpulan cerita wayang beserta dengan penokohannya yang di muat dalam dua
bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Pembuatan sofware tersebut
menunjukkan masih adanya kepedulian mahasiswa muda sekarang untuk
mempertahankan eksistensi budaya negeri ini agar tidak semakin hilang tergerus
jaman.
Hal-hal di atas adalah sepenggal kisah-kisah dari dua sudut
pandang yaitu baik dan buruk tentang mahasiswa. Alangkah lebih baik bila kita
sang mahasiswa lebih mampu mengukir prestasi dari pada mengukir keburukan.
Mustahil bila sesuatu hal tidak memiliki kelemahan dan kekurangan, seperti kita
mahasiswa yang juga memiliki banyak kekurangan. Kisah kisah tersebut nampaknya
cukup untuk menceritakan bahwa mahasiswa punya cerita, yang di mana tidak hanya
hal buruk yang dimiliki namun juga segudang prestasi untuk negeri tercinta ini. Mari
mahasiswa hidupkan lagi api yang sempat padam, rangkailah lagi cerita penuh
warna indah. Hidup Mahasiswa!!
Ayo buat cerita dan berkarya hehe
BalasHapusterus MAHASISWInya kemana?
BalasHapusmantaappp (y)
BalasHapusperlu diperhatikan tata tulisnya
BalasHapusitu kata mahasiswa sudah mecakup mahasiswa dan mahasiswi belum mba ?
BalasHapus*meragukan :P
semua, ya sudahlah. apa perlu saya nulis mahasiswa mahasiswi bapak-bapak..
BalasHapushahah