Oleh : Muhamad Yahya 

Pergaulan remaja saat ini memang benar benar sudah melenceng dari jalur yang sebenarnya, telah banyak kasus saat ini seperti sex bebas, narkoba, tawuran dan lainnya yang bersifat merusak.
Seharusnya kita sebagai remaja dapat menghindari hal-hal tersebut dengan melakukan hal-hal positif bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar, dengan cara mengisi waktu luang dengan membaca, menulis, dengan membaca dan menulis kita juga dapat menghasilkan sesuatu yang baru, kita lebih kreatif. Selain membaca dan menulis, kita bisa menyalurkan hobi kita yang positif, seperti berolahraga, bermain music, menggambar, dan masih banyak lagi.
Adanya kesadaran beragama bagi remaja, bagi anak remaja sangat diperlukan adanya pemahaman, pendalaman, serta ketaatan terhadap ajaran-ajaran agama. Dalam kenyataan sehari-hari menunjukkan, bahwa anak-anak remaja yang melakukan kejahatan sebagian besar kurang memahami norma-norma agama. Oleh karena itu, kita harus memiliki kesadaran beragama agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang tidak sehat. 
Memiliki rasa setia kawan, agar dapat terjalin hubungan sosial remaja yang baik, peranan rasa setia kawan sangat dibutuhkan. Sebab kesadaran inilah yang dapat membuat kehidupan remaja masyarakat menjadi tentram. 
Memilih teman, maksud dari memilih teman adalah untuk mengantisipasi agar kita tidak terpengaruh dengan sifat yang tidak baik/sehat. Walaupun begitu, tapi teman yang pegaulannya buruk tidak harus kita asingkan. Melainkan kita tetap berteman dengannya tapi harus menjaga jarak. Jangan terlalu dekat dengan dia. 
Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif, bagi mereka yang mengisi waktu senggangnya dengan bacaan yang buruk (misalnya novel/komik seks), maka hal itu akan berbahaya, dan dapat menghalang mereka untuk berbuat baik. Maka dari itu, jika ada waktu senggang kita harus mengisinya dengan hal-hal yang positif. Misalnya menulis cerpen, menggambar, atau lainnya.
Menstabilkan emosi, jika memiliki masalah, kita tidak boleh emosi. Harus sabar dengan cara menenangkan diri. Harus menyelesaikan masalah dengan komunikasi, bukan amarah/emosi.