Remaja dan Pergaulan Era Modern
Oleh Arista Kusuma Dewi

Fenomena-fenomena yang sering terjadi pada remaja masa kini tak pernah luput dari pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dengan pesat dalam lingkup yang tidak hanya lokal melainkan dalam lingkup mendunia (global). Sadar ataupun tidak etika yang baik yang sudah lahir didalam masyarakat juga turut serta mendapatkan imbasnya, hal ini terbukti dari sekian banyaknya fakta yang terkuak baik di media massa maupun lingkungan sekitar. Contohnya remaja melakukan tindak asusila kepada teman sebayanya setelah menonton video porno, remaja mencuri untuk membeli gadged baru, dan lain-lain.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena saat ini moral anak muda telah rusak karena pengaruh budaya luar yang tergolong bebas dan melakukan apapun semaunya sendiri tanpa memperhatikan etika-etika pergaulan yang semestinya. Mereka juga meniru apa yang dilihatnya tanpa memilih mana yang layak dan tidak layak ditiru. Asalkan mereka suka ya why not? Sinetron misalnya, kebanyakan menampilkan persaingan kelompok (geng), rebutan warisan, rencana pembunuhan, cara berpakaian pemerannya yang serba mini dan kekurangan bahan, dan lainnya. Bila dibandingkan dengan remaja dulu akan terlihat jelas ketimpangan perilakunya. Remaja dulu, mereka masih mempunyai rasa malu dan masih memegang batasan-batasan pergaulan. Tidak seperti remaja sekarang yang dengan terang-terangan mengungkapkan emosinya kepada siapapun, bersikap tidak sopan pada orang yang lebih tua, bahkan mesra-mesraan dengan pacar dimuka umum.
Hal ini tentu menjadi cambukan bagi masyarakat terlebih lagi bagi orang tua mengingat perilaku anak muda zaman sekarang yang cenderung tidak teratur dan urakan. Mengawasi saja tidak cukup, karena mereka pandai mencari celah dan kesempatan. Walaupun bergaul adalah suatu kebutuhan setiap orang agar mereka bersosialisasi dengan lainnya. Apalagi bagi remaja, bergaul merupakan bagian dari proses pencarian jati diri. Tapi harus memperhatikan etika dan nilai-nilai moralnya.