Sedikit pandangan mengenai mahasiswa sebagai pembawa perubahan atau agent
of change. Hanya terdiri dari dua kata yaitu pembawa dan perubahan namun dalam
dua kata tersebut di gantungkan beban besar tentang nasib negara ini
kedepannya. Mahasiswa adalah seseorang yang tengah menempuh pendidikan di
sebuah lembaga tinggi atau yang sering di sebut dengan perguruan tinggi atau
universitas dalam jenjang waktu yang telah di tentukan. Pada lembaga ini lah
mahasiswa belajar untuk berfikir, belajar untuk menjadi mandiri dan belajar
memecahkan sebua masalah dengan cerdas tanpa harus memunculkan masalah baru
yang ada. Menjadi mahasiswa tidak hanya membuat pemahaman terhadap diri sendiri
namun juga harus mampu memberikan pemahaman terhadap orang lain, seperti pada pembelajaran
di sebuah kampus di mana mahasiswa tidak hanya mengerjakan tugas dari dosen
namun juga harus mampu mempresentasikannya di depan kelas sebagai wujud
pemberian pemahaman.
Predikat mahasiswa sebagai agent of change menurut saya sebuah tuntutan
luar biasa dari negara ini pada kami kaum mahasiswa. Mengapa harus mahasiswa apakah
kalangan lain tidak bisa?Itulah pertanyaan yang selalu ada di benak saya, predikat mahasiswa sebagai
agent of change nampaknya membuat kalangan lain menjadi tak terlihat gerak-geriknya.
Tak banyak pula dari mahasiswa yang menyadari bahwa dirinya sebagai pembawa
perubahan. Namun adapula mahasiswa yang terlalu memahami menjadi seorang
pembawa perubahan yang membuat dirinya terlalu bersemangat hingga menghilangkan
kerasionalan yang ada tentang bagaimana seharusnya menjadi pembawa perubahan.
Beberapa komentar yang pernah saya dengar, kadang mahasiswa itu terlalu sombong dalam memberikan sebuah argumen.Posisi kita sebagai seorang mahasiswa yang membawa sebuah perubahan sebagai agent of change tak
berarti harus melawan arus yang di berikan penguasa. Kita kaum intelektual,
harusnya menggunakan cara yang intelektual pula. Kisah-kisah demo anarkis yang
belum tentu membawa perubahan yang ada hanya mencoreng nama mahasiswa. Apakah
tak bisa kita berdemo dengan lebih tenang, dengan strategi jitu tanpa harus
mengorbankan masyarakat yang merasakan secara langsung dampak demo anarkis
tersebut. Jalanan macet, fasilitas umum rusak, keamanan terancam, kenyamanan
menjadi terusik karena ulah demo yang anarkis. Namun ada pula mahasiswa yang
membawa perubahan secara tenang dan diam-diam dengan prestasi-prestasi juga
usahanya dalam membawa perubahan. Walaupun kaum minoritas ini tak banyak
terekam segala aktifitasnya karena tertutupi gaung berita keanarkisan namun
sesungguhnya merekalah sang pembawa perubahan.
Kita mahasiswa harusnya mampu bertindak layaknya seorang mahasiswa.
Memberikan konstribusi kita kepada negara sesuai dengan bidang yang di kuasai.
Membawa perubahan menurut saya tak harus secara mati-matian melawan arus yang
ada, karena hal tersebut hanya akan percuma tanpa ada sebuah hasil memuaskan
yang nyata. Namun cobalah buat sebuah bendungan di ujung sana dan buatlah
aliran arus yang seharusnya, sehingga arus tersebut berubah dengan sendirinya.
Kita sebagai mahasiswa harus pandai dan tetap rendah hati juga penuh dengan
etika. Tak harus selalu menyalahkan penguasa tentang kerancuan yang ada, tak
harus kata-kata pedas membunuh yang terlontar. Tetaplah menjadi orang yang
rendah hati, lebih baik lagi bila kita melakukan evaluasi tentang tingkah laku
sang penguasa, memberikan solusi yang ada. Itulah pandangan saya tentang
mahasiswa sebagai pembawa perubahan atau agent of change. Sekian dan terimakasih.
nice artikel... (y)
BalasHapusmungkin paragraf yang sedikit bisa dijadikan satu dengan paragraf yang lain biar kelihatan lebih rapi, :)
BalasHapusinfo yang menarik namun perlu diperhatikan tentang tata tulis paragrafnya
BalasHapusperhatikan kata kunci
BalasHapus