KORUPTOR
DAN MAHASISWA
kata kunci : Mahasiswa dan koruptor
Mahasiswa,
terdiri dari kata maha dan siswa yang bisa diartikan maha itu agung atau kuasa dan
siswa itu pelajar. Jadi mahasiswa adalah seorang pelajar yang agung atau juga
bisa diartikan sebagai pelajar yang menempuh jenjang pendidikan tertinggi ,
beberapa orang menganggap mahasiswa itu adalah calon koruptor yang mana menjadi
masalah yang serius di tanah air kita ini, dan bahkan ada pula yang beranggapan
bahwa mahasiswa itu sumber dari penyakit Negara, bagaimana tidak?, mereka
menggunakan kejeniusan dan kecerdasan mereka untuk menipu dan merugikan bangsa, itulah para koruptor dulunya itu mahasiswa juga yang
kebetulan menjadi pejabat negeri dan terjerumus ke dalam godaan syetan. Memang
itu adalah fakta yang memilukan bagi
para mahasiswa, karena menjadi pandangan negatif bagi masyarakat, akan tetapi
tidak sedikit pula pandangan masyarakat menganggap mahasiswa itu adalah calon
generasi pemimipin bangsa yang dinantikan pada masa mendatang, namun semua itu
tergantung pada kepribadian masing-masing yang mana kepribadian itu terbentuk
ketika lahir, bisa saja dari keturunan orang tua, faktor lingkungan, keluarga,
dan masyarakat sekitar . namun yang paling dominan dalam mempengaruhi
kepribadian itu adalah faktor lingkungan yakni, dimana ia dilahirkan,
dibesarkan, dan dididik. Dalam arti seperti ini, jika ia dilahirkan, dibesarkan
dan dididik secara baik dari cara berperilaku, menghormati orang yang lebih
tua, dan di beri bimbingan akhlaq yang baik maka bawaan anak tersebut akan
terbawa hingga dewasa nanti, dan begitu pula sebaliknya. Akan tetapi
tidak sedikit pula yang dulunya dididik baik-baik namun pada akhirnya
terjerumus juga ke dalam hal-hal negatif yang biasa terjadi yaitu pada
menginjak masa remaja dimana pada masa itu remaja mempunyai rasa ingin tahu
yang tinggi dan masih labil dalam mengambil keptusan,
Nah, pada waktu
itulah masa-masa mahasiswa, sehingga pribadi mereka terkadang berubah-ubah
sesuai keadaan dan kondisi (labil) seiring pertambahan umur dan kemampuan pola
pkir yang meningkat, mahasiswa akan lebih bisa berfikir rasional dan labilpun
lama kelamaan kan menghilang menjadi sebuah kedewasaan, intinya, mahasiswa itu
lebih bisa berfikir rasional dan lebih peka dalam menyelesaikan masalah jika di
bandingkan dengan remaja yang tidak menjadi mahasiswa dan anak jalanan, bukan berarti remaja yang
tidak menjadi mahasiswa itu seperti anak jalanan yang awur-awuran namun ada
beberapa juga yang mindsetnya seperti mahasiswa, walaupun dulunya tidak pernah
kuliah, mungkin karena sering aktif dalam organisasi atau lain sebagainya, disini adalah memperbandingkan mindset pola
pikirnya yang cenderung lebih bisa memahami karakteristik masalah dalam
kehidupan masyarakat sehingga mereka lebih mudah menemukan solusi untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
Akan tetapi
sebagai mahasiswa, pola pikir yang cerdas itu saja tidak cukup jika tidak
dilandasi dengan akhlaq dan ukhuwah yang baik, serta diimbangi dengan iman yang
kuat.. Seperti halnya koruptor, coba saja perhatikan para koruptor itu gelarnya
apa,.? Prof. Dr, M.sc, M.hum, dan lain
sebagainya yang rata-rata mengenyam pendidikan S3, bukankah mereka itu mempunyai
daya pikir yang hebat?, Intinya secerdas apapun diri kita jika kita tidak
mempunyai iman dan akhlaq yang baik, maka kecerdasan itu akan menjadi senjata
utama yang dapat menghancurkan diri kita sendiri. Semakin tinggi pohon, semakin
tinggi pula angin yang menerpa, semakin tinggi tingkat kecerdasan manusia maka
semakin tinggi pula cobaan dan godaan yang menerpa.
Oleh Hadi Maryono
Oleh Hadi Maryono