Sabtu, 30 November 2013

KORUPTOR DAN MAHASISWA
kata kunci : Mahasiswa dan koruptor

Mahasiswa, terdiri dari kata maha dan siswa yang  bisa diartikan maha itu agung atau kuasa dan siswa itu pelajar. Jadi mahasiswa adalah seorang pelajar yang agung atau juga bisa diartikan sebagai pelajar yang menempuh jenjang pendidikan tertinggi , beberapa orang menganggap mahasiswa itu adalah calon koruptor yang mana menjadi masalah yang serius di tanah air kita ini, dan bahkan ada pula yang beranggapan bahwa mahasiswa itu sumber dari penyakit Negara, bagaimana tidak?, mereka menggunakan kejeniusan dan kecerdasan mereka untuk menipu dan merugikan bangsa, itulah para koruptor dulunya itu mahasiswa juga yang kebetulan menjadi pejabat negeri dan terjerumus ke dalam godaan syetan. Memang itu adalah fakta yang memilukan  bagi para mahasiswa, karena menjadi pandangan negatif bagi masyarakat, akan tetapi tidak sedikit pula pandangan masyarakat menganggap mahasiswa itu adalah calon generasi pemimipin bangsa yang dinantikan pada masa mendatang, namun semua itu tergantung pada kepribadian masing-masing yang mana kepribadian itu terbentuk ketika lahir, bisa saja dari keturunan orang tua, faktor lingkungan, keluarga, dan masyarakat sekitar . namun yang paling dominan dalam mempengaruhi kepribadian itu adalah faktor lingkungan yakni, dimana ia dilahirkan, dibesarkan, dan dididik. Dalam arti seperti ini, jika ia dilahirkan, dibesarkan dan dididik secara baik dari cara berperilaku, menghormati orang yang lebih tua, dan di beri bimbingan akhlaq yang baik maka bawaan anak tersebut akan terbawa hingga dewasa nanti, dan begitu pula sebaliknya. Akan tetapi tidak sedikit pula yang dulunya dididik baik-baik namun pada akhirnya terjerumus juga ke dalam hal-hal negatif yang biasa terjadi yaitu pada menginjak masa remaja dimana pada masa itu remaja mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan masih labil dalam mengambil keptusan,
Nah, pada waktu itulah masa-masa mahasiswa, sehingga pribadi mereka terkadang berubah-ubah sesuai keadaan dan kondisi (labil) seiring pertambahan umur dan kemampuan pola pkir yang meningkat, mahasiswa akan lebih bisa berfikir rasional dan labilpun lama kelamaan kan menghilang menjadi sebuah kedewasaan, intinya, mahasiswa itu lebih bisa berfikir rasional dan lebih peka dalam menyelesaikan masalah jika di bandingkan dengan remaja yang tidak menjadi mahasiswa  dan anak jalanan, bukan berarti remaja yang tidak menjadi mahasiswa itu seperti anak jalanan yang awur-awuran namun ada beberapa juga yang mindsetnya seperti mahasiswa, walaupun dulunya tidak pernah kuliah, mungkin karena sering aktif dalam organisasi atau lain sebagainya,  disini adalah memperbandingkan mindset pola pikirnya yang cenderung lebih bisa memahami karakteristik masalah dalam kehidupan masyarakat sehingga mereka lebih mudah menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Akan tetapi sebagai mahasiswa, pola pikir yang cerdas itu saja tidak cukup jika tidak dilandasi dengan akhlaq dan ukhuwah yang baik, serta diimbangi dengan iman yang kuat.. Seperti halnya koruptor, coba saja perhatikan para koruptor itu gelarnya apa,.? Prof. Dr, M.sc, M.hum,  dan lain sebagainya yang rata-rata mengenyam pendidikan S3, bukankah mereka itu mempunyai daya pikir yang hebat?, Intinya secerdas apapun diri kita jika kita tidak mempunyai iman dan akhlaq yang baik, maka kecerdasan itu akan menjadi senjata utama yang dapat menghancurkan diri kita sendiri. Semakin tinggi pohon, semakin tinggi pula angin yang menerpa, semakin tinggi tingkat kecerdasan manusia maka semakin tinggi pula cobaan dan godaan yang menerpa.

Oleh Hadi Maryono

Posted on 17.19 by Unknown

5 comments

oleh Sadoso Tri Hatmoko

Artikel ini bertema tentang mahasiswa yang pada umumnya itu anak kos-kosan, yang tentunya jauh dari orang tua. Pergaulan yang cukup bebas dan tanpa pengawasan orang tua, yang memberi kebebasan tentang bergaul dan berinteraksi dengan teman yang lain.
Artikel yang akan saya buat ini berjudul “mengapa mahasiswa sering terlambat?”
1.       Lupa
Lupa merupakan penyakit yang mungkin pada zaman sekarang udah menjadi trend dikalangan anak muda, yang sebetulnya lupa identik dengan orang tua yang pikun. Tetapi kini berubah jalur kepada anak muda yang seharusnya memori ingatannya cukup tinggi.
Lupa dalam kehidupan mahasiswa misalnya yaitu ad dan biasanya sms pada temen “ broh, gw gag nitip ya bro, soalnya gw ada acara mendadak ama keluarga nih dikampung”

2.       Males
Ini yang sering terjadi pada mahasiswa saat ini. Males merupakan sejenis virus yang menyebar pada mahasiswa saat ini. Misalnya kalo ada kuliah jam 7 sampe jam 3, gimana gag males  7 jam kita duduk di kursi yang sangat tidak nyaman yang terbuat dari potongan kayu. Apalagi kalau ada tugas yang numpuk dan terus ada jadwal yang tidak tepat dan akhirnya jadi alasan buat berangkatnya agak di telat-telatin supaya waktu kuliahnya  itu sedikit berkurang.

3.       Begadang
Ini merupakan alasan yang sangat klasik bagi para mahasiswa yang sukanya tidur malam. Dan tentu banyak alasannya, misalnya :
NGERJAIN TUGAS, ini yang paling keras buat mahasiswa, tpi lebih tepatnya buat mahasiswa yang rajin, yang ngerjain tugasnya dengan cara sks(sistem kebut semalam)
NONGKRONG BARENG TEMEN,  kalo ini yang dicri settiap mahasiswa, asik ngobrol atau mainan terus lupa sama waktu. Dan kalau bangun ya bablas nyampai siang
MIKIRIN PACAR, kalau yang satu ini bagi yang pacar, apalagi kalau lagi ribut terus telfon-telfonan sama pacar sampe malam, kalau yang anaknya alay ya mungkin tidak bisa tidur karena nangis mikirin pacar yang lagi marah.


Sebenernya masih banyak lagi alasan yang belum diungkap dalam artikel ini, tapi tidak mau buka-buka aib orang lain, cukup pengalaman sendiri, hehe

Sekian terimakasih, wassalamualaikum wr.wb

Posted on 08.40 by Unknown

5 comments

Jumat, 29 November 2013



oleh M.Nurul Huda

Mungkin sudah tidak asing terdengar di telinga kita bahwa mahasiswa adalah tingkatan pelajar paling tinggi setelah kita lulus dari SMA. Ketika seorang siswa telah mencapai gelar menjadi seorang mahasiswa maka siswa tersebut harus sudah mulai mandiri, dewasa, dan bisa memanage dirinya sendiri.

Tidak dapat dipungkiri bahwa kehidupan mahasiswa zaman sekarang sudah dapat dikatakan glamour. Apalagi mereka-mereka yang kuliah di kampus-kampus bergengsi. Tak jarang para mahasiswa sekarang berlomba-lomba untuk saling menonjolkan dirinya. Namun tanpa mereka sadari mereka telah menyia-nyiakan kehidupan yang sangat berharga sekali sebagai seorang mahasiswa. Mereka seakan lupa untuk apa mereka berada di kampus tersebut.


Pergaulan menjadi salah satu faktor penting dan utaman penentu gaya hidup mahasiswa itu sendiri. Para mahasiswa harus pandai memilah dan memilih deretan pergaulan yang terpampang jelas yang mana yang tepat untuk diri mereka. Karena mengingat usia mereka yang sudah tidak remaja lagi, seharusnya mereka lebih bisa mengatur kehidupan mereka sendiri. Sudah tidak sepantasnya bukan jika kehidupan pergaulan mereka masih diatur dan dacampurtangani oleh orang tua. Peran orang tua di sini hanya sebatas memantau sejauh mana anak mereka mendalami keseriusannya sebagai mahasiswa. Karena seringkali kesadaran mereka akan susahnya mencari uang tak terbesit sama sekali di benak mereka, ketika mereka sudah asik sendiri dengan dunianya yang baru. Terkesan menghambur-hamburkan uang bagi mereka yang tidak bisa menjaga pergaulannya.
 
Hal yang paling mendasari atas sikap mereka itu adalah rasa Gengsi yang amat besar yang menguasai mereka. Ketika mereka tak ingin dipandang rendah oleh orang lain, muncul lah perasaan tersebut. Dan ketika itulah ia biasanya sangat menggebu-gebu untuk menonjolkan dirinya. Mahasiswa dari kalangan keluarga menengah ke bawah seringkali menjadi korbannya. Khusus untuk mereka harus menyiapkan mental yang kuat. Ketika rasa gengsi sudah mengambil alih semua perasaan dan pikiran, disitulah mulai timbul rasa gelisah, cemas, malu dan mereka mulai mencari cara untuk mengatasi semua hal itu. 

Semoga mereka seorang mahasiswa sadar akan status mereka kembali yaitu sebagai seorang pelajar yang tingkatanya paling tinggi dari semua pelajar dan mampu menjadi penerus bangsa ini.

Posted on 23.47 by Unknown

8 comments

Kamis, 28 November 2013



Harapan Masyarakat Terhadap Mahasiswa
oleh Arista Kusuma Dewi

Berbicara tentang mahasiswa memang tak ada habisnya. Mulai dari kamar kos, organisasi, tugas, pergaulan, dan masih banyak lagi. Mahasiswa merupakan gabungan dari kata maha dan siswa, yang artinya siswa yang paling tinggi levelnya. Mengapa? Karena mereka adalah manusia terpelajar yang harus menyelesaikan studinya di perguruan tinggi. Kemudian ilmu yang mereka peroleh mereka salurkan dan mereka gunakan untuk membangun masyarakat demi terciptanya masyarakat yang lebih maju. Begitulah harapan masyarakat terhadap mahasiswa sebagaimana yang telah tercantum dalam Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Harapan masyarakat terhadap mahasiswa sangat tinggi. Ketika kekuasaan digunakan sewenang-wenang, korupsi merajalela, politik yang tidak sehat, serta pendidikan yang hanya sekedarnya, kehadiran mahasiswa benar-benar dibutuhkan. Mereka yang diharapkan sebagai sosok pembenah sistem negara yang ‘sakit’ ini. Karena mahasiawa itu sebagai agen of change yang akan mengubah masa depan bangsa ini ke arah yang lebih baik lagi.
Mahasiswa juga berperan sebagai penyampai aspirasi masyarakat. Kenyatanya, masyarakat lebih percaya kepada mahasiswa dari pada pemerintah. Hal ini disebabkan oleh banyaknya kisruh politik yang terjadi didalam pemerintahan. Sikap pemerintah yang demikian menyebabkan kepercayaan masyarakat pada pemerintah berkurang bahkan telah hilang. Hal inilah yang menjadi pemicu besarnya harapan masyarakat terhadap mahasiswa.
Besarnya harapan masyarakat terhadap mahasiswa, menjadikan mahasiswa sebagai seorang yang berdedikasi tinggi mengenai perubahan yang berarti. Mereka menjadi sosok pemikir kritis dalam setiap permasalahan yang timbul. Lalu mencoba bersikap bijak dalam menanamkan keberanian, kejujuran, keadilan, dan mobilitas dalam partisipasinya membangun bangsa dan negara.

Posted on 18.41 by Unknown

4 comments

Mahasiswa Ideal
Oleh Salamatus Sakdiyah

Di Indonesia, mahasiswa merupakan kaum yang dibanggakan dan dihormati oleh masyarakat. Hal ini mungkin dikarenakan mahasiswa memiliki peran penting dalam kemerdekaan dan dianggap memiliki tingkat intelektual yang tinggi, sehingga diharapkan mahasiswa dapat menjadi mahasiswa ideal yang dapat menjadi aset-aset penerus cita-cita bangsa.
Tapi mahasiswa sekarang apakah masih bisa diandalkan untuk menjadi mahasiswa ideal penerus bangsa? Mengingat mahasiswa sekarang ini mulai mengalami pergeseran nilai dan tujuan. Mahasiswa banyak yang menganggap bahwa kuliah itu yang penting lulus dengan IPK yang bagus dan cepat mendapatkan  pekerjaan. Tidak seperti mahasiswa pada zaman dulu yang lebih senang berurusan dengan birokrasi. ”Sekarang kondisinya sudah lain, tak seperti dulu”. Mungkin inilah yang menjadi trend mahasiswa sekarang.
Meskipun begitu, mahasiswa tetaplah yang menjadi andalan masyarakat luas untuk menjadi penerus bangsa, yang akan membawa kesejahteraan bagi Agama, Keluarga, Nusa dan Bangsa. Untuk itu mahasiswa sudah sepatutnya menjalankan amanah menjadi seorang penerus cita-cita bangsa. Lalu bagaimana seorang mahasiswa bisa menjadi sesosok mahasiswa ideal yang dapat menjadi penerus cita-cita bangsa??
Mahasiswa ideal adalah mahasiswa yang dapat menyadari, memahami, dan menjalankan peran yang diberikan kepada mereka dengan sebaik-baiknya. Adapun ciri mahasiswa ideal adalah sebagai berikut :
1.      Memiliki wawasan yang luas
Mahasiswa ideal diharuskan memiliki wawasan yang luas. Wawasan ini tidak hanya didapatkan saat perkuliahan tetapi juga didapat dari lingkungan sekitar.
2.      Mampu membagi waktu
Seorang mahasiswa diharapkan mampu untuk membagi waktunya, baik untuk perkuliahan, organisasi, hobi, refreshing dan lain-lain. Mahasiswa yang dapat membagi waktunya dengan baik kelak akan mejadi mahasiswa ideal.
3.      Memahami seluk-beluk tempat menuntut ilmu
Untuk menjadi mahasiswa ideal, seorang mahasiswa dituntut untuk mengetahui seluk-beluk tempatnya menuntut ilmu, baik dosen yang, sesama mahasiswa, ruang belajar, fasilitas yang tersedia dan lain-lain.
4.      Pintar, rajin dan aktif
Pintar, rajin dan aktif adalah hal terpenting yang harus dimiliki oleh seorang mahasiswa ideal. Pintar yang dimaksudkan adalah pintar dalam hal mengkondisikan diri dengan sekitarnya. Rajin berarti mengikuti kegiatan yang dipilihnya dengan rajin dan senang hati. Aktif yaitu turut serta dalam kegiatan-kegiatan positif universitas.

5.      Pintar berdiskusi
Tidak hanya mahasiswa ideal, semua mahasiswa harus mempunyai sikap kritis, sehingga dengan sikap kritis tersebut mahasiswa diharapkan mempunyai kemampuan diskusi. Kemampuan berdiskusi akan sangat berguna bagi kehidupan bermasyarakat nantinya.

Jadi apakah Anda sudah menjadi mahasiswa ideal?

Posted on 18.03 by Unknown

8 comments

Rabu, 27 November 2013

Oleh Muhammad Firdaus Immas




Secara tidak langsung kehidupan para mahasiswa zaman sekarang memang seringkali anda jumpai seperti gengsi-gensianlah ada juga yang mahasiswa menonjolkan dirinya dan berpenampilan  glamour. Tanpa mereka ketahui ternyata mahasiswa tersebut hanya menyia-nyiakan hidup mereka yang sangat berharga sebagai seorang mahasiswa.

Pergaulan memang menjadi faktor utama dikalangan para mahasiswa. Mahasiswa pun harus pintar memilih bibit bebet bobot mana yang bisa dikenal pergaulan yang baik dan mana yang  bisa menjadi keterbatasan pergaulan. Keterbatasan pergaulan mahasiswa itu seperti halnya dia tidak melakukan hal-hal buruk, misal meminum-minuman keras, narkoba, sex bebas dan lain lain yang berdampak buruk terhadap masyarakat dan diri sendiri.

Tidak ada salahnya kan orang tua masih ikut campur tangan ataupun memantau kehidupan anaknya yang sedang mahasiswa? Bukan berarti jika sudah mahasiswa itu orang tua sudah lepas campur tangan soal kehidupan yang dilalui oleh para mahasiswa. Seringkali mahasiswa yang sudah menemukan gaya hidupnya yang baru itu sudah enak sendiri dan melupakan apa yang menjadi tanggung jawab kepada orang tua dan hanya menghamburkan uang saku yang sudah diberi oleh orang tua. Nah, disitulah pentingnya peran orang tua untuk memantau anaknya yang sedang menjalani dijenjang perkuliahan.

Rasa gengsi memang seringkali menjadi hal yang amat besar dalam penguasaan diri mahasiswa sendiri. Dan ketika para mahasiswa tidak ingin dipandang rendah, lalu munculah pikiran untuk berpenampilan berlebihan dan pengen banget dirinya dikenal oleh kalangan mahasiswa lainnya menjadi mahasiswa yang gaul,  memang dari situlah mahasiswa harus menyiapkan mental untuk menghadapi hal tersebut.

Dan yang paling memprihatinkan pada mahasiswa yang jauh-jauh dari luar kota mau pun luar pulau, dan ternyata mereka hanya menonjolkan sisi penampilan saja dan mirisnya lagi mahasiswa yang dari kalangan kebawah, sudah uangnya minta dari orang tua, orang tuanya mencari uang membanting tulang memeras keringat, sudah begitu uangnya hanya untuk beli rokok dan beli pakaian-pakaian yang nggak penting bagi mahasiswa.

Disinilah mahasiswa dibutuhkan mental yang kuat untuk melawan gengsi, biarlah orang lain mengatakan kita, “wah, kuliah kok pakai celana bahan”, kalo perlu kita balas saja dengan  “emang masalah buat loh”, jangan diliat dari cara berpenampilannya doang dong, lihat dulu mainnya. Maksudnya dari mainnya itu seperti mahasiswa hanya berpenampilan cupu tetapi otak mahasiswa tidak berpikiran cupu.

Posted on 19.28 by Unknown

11 comments