MAHASISWA PASIF
Oleh danang priyanto

Dulu mahasiswa sering di sebut dengan agent of change, yang artinya orang-orang yang mampu memberikan perubahan yang lebih baik, Dengan aksi-aksinya terbukti mampu menumbangkan pemerintahan Soeharto yang otoriter menuju reformasi. Hal tersebut bak sejarah masa kejayaan mahasiswa. Sekarang, mahasiswa seakan tertidur pulas sampai-sampai tidak tahu kapan akan terbangun. Banyak dari mereka yang sudah tidak peduli dengan keorganisasian yang bertujuan untuk membangun negeri ini, mereka hanya cenderung bersifat pasif saat ada di kelas.
Kebanyakan mahasiswa jaman sekarang ini hanya berangkat kuliah, pacaran terus pulang begitu seterusnya, mereka serasa betah berada di lingkungan kampus. Dengan kurangnya rasa semangat dalam perkuliahan maka kemungkinan penerus estafet perjuangan dari para tetua akan hancur dan menimbulkan negeri ini akan semakin buruk untuk masa kedepannya.
            Mahasaiswa adalah ujung tombak estafet terhadap para sesepuh yang sudah tua. Mahasiswa yang nantinya akan menggantikan beliau-beliau yang sudah tua itu. Jika benih-benih yang di tanam adalah benih-benih yang tidak baik, maka jika benih itu sudah tumbuh dan akan berbuah nantinya maka hassil buah yang di peroleh akan sama dengan benih yang di tanam dulu. Itu seperti halnya dengan mahasiswa atau penerus bangsa. Jika pada waktu menjalani pendidikan dia tidak serius dalam menempuhnya dan hanya bermalas-malasan saja dalam mengikuti perkuliahannya. Dan kemungkinan menjadi lulusan yang biasa-biasa saja ke bawah, kemudian mahasiswa tersebut menggantikan para orang tua-orang tua yang telah lanjut, maka hasil yang di peroleh dalam memajukan dan mengembangkan Indonesia ini ke depannya akan sama dan kembali ke masa-masa di mana kuiah dulu, sering malas-malasan. Yang kemudian akan membuat bangsa Indonesia menjadi Negara yang terpuruk.
Mahasiswa seharusnya lebih aktif dalam menyingkapi sebuah permasalahan yang terjadi di dalam kampus. Dan tidak segan-segan untuk bertindak ketika memang benar-benar diperlukan. Demo disini bukan berarti anarkis, tetapi saling mengemukakan pendapatnya sehingga dapat mendapatkan solusi guna dapat menyelesaikan masalah. Sehingga tidak ada salah satu pihak pun yang akan dirugikan. Dengan demikian peran mahasiswa sebagai agen perubahan dapat terwujud.