oleh M.Nurul Huda

Mungkin sudah tidak asing terdengar di telinga kita bahwa mahasiswa adalah tingkatan pelajar paling tinggi setelah kita lulus dari SMA. Ketika seorang siswa telah mencapai gelar menjadi seorang mahasiswa maka siswa tersebut harus sudah mulai mandiri, dewasa, dan bisa memanage dirinya sendiri.

Tidak dapat dipungkiri bahwa kehidupan mahasiswa zaman sekarang sudah dapat dikatakan glamour. Apalagi mereka-mereka yang kuliah di kampus-kampus bergengsi. Tak jarang para mahasiswa sekarang berlomba-lomba untuk saling menonjolkan dirinya. Namun tanpa mereka sadari mereka telah menyia-nyiakan kehidupan yang sangat berharga sekali sebagai seorang mahasiswa. Mereka seakan lupa untuk apa mereka berada di kampus tersebut.


Pergaulan menjadi salah satu faktor penting dan utaman penentu gaya hidup mahasiswa itu sendiri. Para mahasiswa harus pandai memilah dan memilih deretan pergaulan yang terpampang jelas yang mana yang tepat untuk diri mereka. Karena mengingat usia mereka yang sudah tidak remaja lagi, seharusnya mereka lebih bisa mengatur kehidupan mereka sendiri. Sudah tidak sepantasnya bukan jika kehidupan pergaulan mereka masih diatur dan dacampurtangani oleh orang tua. Peran orang tua di sini hanya sebatas memantau sejauh mana anak mereka mendalami keseriusannya sebagai mahasiswa. Karena seringkali kesadaran mereka akan susahnya mencari uang tak terbesit sama sekali di benak mereka, ketika mereka sudah asik sendiri dengan dunianya yang baru. Terkesan menghambur-hamburkan uang bagi mereka yang tidak bisa menjaga pergaulannya.
 
Hal yang paling mendasari atas sikap mereka itu adalah rasa Gengsi yang amat besar yang menguasai mereka. Ketika mereka tak ingin dipandang rendah oleh orang lain, muncul lah perasaan tersebut. Dan ketika itulah ia biasanya sangat menggebu-gebu untuk menonjolkan dirinya. Mahasiswa dari kalangan keluarga menengah ke bawah seringkali menjadi korbannya. Khusus untuk mereka harus menyiapkan mental yang kuat. Ketika rasa gengsi sudah mengambil alih semua perasaan dan pikiran, disitulah mulai timbul rasa gelisah, cemas, malu dan mereka mulai mencari cara untuk mengatasi semua hal itu. 

Semoga mereka seorang mahasiswa sadar akan status mereka kembali yaitu sebagai seorang pelajar yang tingkatanya paling tinggi dari semua pelajar dan mampu menjadi penerus bangsa ini.